Kumpulan Contoh Soal dan Pembahasan TWK SKD CPNS - Bagian 212

Berikut ini kumpulan contoh soal dan pembahasan TWK SKD CPNS - bagian 212. Semangat belajar!

  1. Di bawah ini adalah salah satu contoh perilaku sebagai perwujudan sikap nasionalisme warga negara dalam UUD Negara RI tahun 1945 ...

    1. Membantu pihak kepolisian untuk menangkap dan menghakimi pencuri yang tertangkap
    2. Menjadi distributor hasil pertanian untuk pedagang dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
    3. Mencoba bertahan hidup di ibu kota dengan mengamen di bus kota dan perempatan jalan
    4. Mengembangkan dan mempromosikan budaya daerah sehingga daerah itu dikenal di kancah nasional dan internasional
    5. Ikut aktif menjadi anggota kelempok seni budaya yang telah dirintis oleh keluarga karena hal itu menjadi sumber kehidupan satu-satunya
    Jawaban : d

    Soal ini menguji pemahaman mengenai perilaku yang mencerminkan sikap nasionalisme sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam UUD Negara RI tahun 1945. Sikap nasionalisme biasanya berkaitan dengan cinta tanah air, melestarikan budaya bangsa, dan berkontribusi bagi kemajuan negara.

    Mari kita analisis setiap pilihan jawaban:

    1. Membantu pihak kepolisian untuk menangkap dan menghakimi pencuri yang tertangkap
      Membantu kepolisian adalah bentuk partisipasi masyarakat dalam menjaga keamanan, namun tindakan "menghakimi" sendiri bukanlah bentuk nasionalisme yang baik, karena melanggar proses hukum yang berlaku. Sikap ini lebih menunjukkan partisipasi dalam menjaga ketertiban, tetapi tidak spesifik mencerminkan nasionalisme.

    2. Menjadi distributor hasil pertanian untuk pedagang dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
      Menjadi distributor hasil pertanian dapat berkontribusi terhadap ekonomi nasional dan kesejahteraan masyarakat. Namun, ini lebih mencerminkan usaha di bidang ekonomi daripada sikap nasionalisme secara langsung, meskipun ada unsur kontribusi terhadap kesejahteraan bangsa.

    3. Mencoba bertahan hidup di ibu kota dengan mengamen di bus kota dan perempatan jalan
      Bertahan hidup di ibu kota bukan merupakan perwujudan dari sikap nasionalisme, melainkan usaha pribadi untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sikap ini tidak berkaitan langsung dengan nilai nasionalisme atau kontribusi terhadap bangsa.

    4. Mengembangkan dan mempromosikan budaya daerah sehingga daerah itu dikenal di kancah nasional dan internasional
      Ini adalah jawaban yang tepat. Mengembangkan dan mempromosikan budaya daerah mencerminkan rasa cinta terhadap budaya nasional, dan upaya agar budaya Indonesia dikenal luas. Perilaku ini menunjukkan sikap nasionalisme dengan menjaga dan memajukan kekayaan budaya Indonesia, yang sejalan dengan nilai-nilai dalam UUD 1945.

    5. Ikut aktif menjadi anggota kelompok seni budaya yang telah dirintis oleh keluarga karena hal itu menjadi sumber kehidupan satu-satunya
      Bergabung dalam kelompok seni budaya menunjukkan minat dalam seni, namun motivasi utama dalam konteks ini adalah untuk mendapatkan penghidupan, bukan sepenuhnya didorong oleh semangat nasionalisme.

    Jawaban yang paling tepat adalah pilihan (d) Mengembangkan dan mempromosikan budaya daerah sehingga daerah itu dikenal di kancah nasional dan internasional.
    Pilihan ini mencerminkan sikap nasionalisme yang kuat, karena melibatkan upaya aktif untuk melestarikan dan mempromosikan budaya lokal, yang merupakan bagian dari kekayaan budaya Indonesia. Hal ini sesuai dengan semangat nasionalisme yang terkandung dalam UUD Negara RI tahun 1945, yang menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa melalui pengakuan serta pelestarian budaya.

    Diskusi

  2. Kongres Pemuda Indonesia pada tahun 1928 menghasilkan kesepakatan persatuan, satu tanah air, bangsa, dan bahasa. Manifestasi persatuan merupakan refleksi dari ...

    1. Persatuan yang dibangun pemuda adalah untuk menghadapi tantangan global
    2. Kesadaran dan loyalitas tertinggi diletakkan kepada bangsa dan negara
    3. Kelompok-kelompok sosial di wilayah nusantara harus dikendalikan
    4. Prinsip menekan individu untuk membangun kebersamaan
    5. Mereka dilahirkan di tanah air sama dan bersatu
    Jawaban : b

    Soal ini menguji pemahaman tentang arti dari kesepakatan persatuan dalam Kongres Pemuda Indonesia tahun 1928, yang melahirkan Sumpah Pemuda. Kesepakatan tersebut mencerminkan semangat persatuan dan nasionalisme, dengan menekankan satu tanah air, bangsa, dan bahasa.

    Mari kita bahas setiap pilihan jawaban:

    1. Persatuan yang dibangun pemuda adalah untuk menghadapi tantangan global
      Pilihan ini tidak tepat. Pada tahun 1928, tujuan utama persatuan yang dibangun oleh para pemuda Indonesia adalah untuk menyatukan bangsa dalam menghadapi penjajahan dan memperjuangkan kemerdekaan, bukan untuk menghadapi tantangan global.

    2. Kesadaran dan loyalitas tertinggi diletakkan kepada bangsa dan negara
      Ini adalah jawaban yang paling tepat. Kesepakatan yang dihasilkan dalam Kongres Pemuda menunjukkan bahwa para pemuda memiliki kesadaran dan loyalitas yang tinggi kepada bangsa Indonesia. Mereka bersatu di bawah satu identitas nasional dan mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan suku, agama, atau daerah. Ini adalah manifestasi nyata dari semangat persatuan dan nasionalisme.

    3. Kelompok-kelompok sosial di wilayah nusantara harus dikendalikan
      Pernyataan ini tidak mencerminkan semangat persatuan dalam konteks Kongres Pemuda. Persatuan yang dimaksud bukan tentang mengendalikan kelompok sosial, tetapi tentang menyatukan seluruh rakyat Indonesia dalam kesadaran akan satu bangsa dan satu tujuan.

    4. Prinsip menekan individu untuk membangun kebersamaan
      Ini tidak tepat karena semangat Sumpah Pemuda tidak mengacu pada penekanan individu, tetapi pada kesadaran kolektif yang muncul dari kebersamaan. Kongres Pemuda justru merayakan keragaman dan persatuan tanpa memaksakan kehendak.

    5. Mereka dilahirkan di tanah air sama dan bersatu
      Meskipun pernyataan ini ada kaitannya dengan satu tanah air, semangat persatuan dari Kongres Pemuda lebih ditekankan pada kesadaran kolektif untuk berjuang bersama sebagai satu bangsa. Kelahiran di tanah air yang sama bukanlah alasan utama mereka bersatu, melainkan komitmen mereka terhadap persatuan Indonesia.

    Jawaban yang paling tepat adalah pilihan (b) Kesadaran dan loyalitas tertinggi diletakkan kepada bangsa dan negara.
    Pernyataan ini mencerminkan semangat yang dibawa oleh Kongres Pemuda 1928, yang meletakkan loyalitas kepada bangsa Indonesia sebagai hal utama. Dengan mengikrarkan Sumpah Pemuda, para pemuda menunjukkan bahwa mereka mengutamakan persatuan nasional dan bersedia mengesampingkan perbedaan untuk mencapai tujuan bersama, yaitu kemerdekaan dan kejayaan bangsa Indonesia.

    Diskusi

  3. Berikut ini adalah nilai-nilai Pancasila

    1. Keadilan
    2. Persatuan
    3. Tidak diskriminatif
    4. Kesatuan
    5. Kerja sama

    Manakah nilai-nilai yang merupakan penerapan sila ketiga Pancasila?

    1. 1, 2, dan 3
    2. 2, 3, dan 4
    3. 2, 3, dan 5
    4. 1, 4, dan 5
    5. 3, 4, dan 5
    Jawaban : b

    Soal ini meminta kita untuk mengidentifikasi nilai-nilai yang mencerminkan sila ketiga Pancasila, yaitu "Persatuan Indonesia." Sila ini menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa dalam keberagaman, serta semangat gotong royong dan saling menghargai.

    Mari kita analisis setiap nilai yang diberikan dalam konteks sila ketiga Pancasila:

    1. Keadilan
      Keadilan lebih terkait dengan sila kelima Pancasila, yaitu "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," yang menekankan kesejahteraan dan kesetaraan bagi semua warga negara.

    2. Persatuan
      Persatuan adalah inti dari sila ketiga. Nilai ini langsung berhubungan dengan sila ketiga Pancasila yang menekankan pentingnya menjaga persatuan bangsa Indonesia.

    3. Tidak diskriminatif
      Tidak bersikap diskriminatif menunjukkan sikap menghargai perbedaan, yang relevan dengan persatuan dan kesatuan. Ini mendukung penerapan sila ketiga dengan menekankan penghormatan terhadap keberagaman dan kesetaraan di tengah perbedaan.

    4. Kesatuan
      Kesatuan juga berkaitan langsung dengan sila ketiga, karena berfokus pada kebersamaan dan integritas bangsa dalam keberagaman.

    5. Kerja sama
      Kerja sama adalah salah satu nilai yang memperkuat persatuan dan gotong royong, sejalan dengan semangat sila ketiga untuk bekerja bersama-sama dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

    Sekarang kita cocokkan dengan pilihan jawaban:

    • a. 1, 2, dan 3
      Keadilan (1) tidak sesuai dengan sila ketiga, sehingga ini bukan jawaban yang tepat.

    • b. 2, 3, dan 4
      Persatuan (2), Tidak diskriminatif (3), dan Kesatuan (4) semuanya sejalan dengan sila ketiga, sehingga ini adalah jawaban yang tepat.

    • c. 2, 3, dan 5
      Persatuan (2), Tidak diskriminatif (3), dan Kerja sama (5) juga sesuai dengan sila ketiga, menjadikannya sebagai jawaban yang benar juga.

    • d. 1, 4, dan 5
      Keadilan (1) tidak sesuai dengan sila ketiga, sehingga ini bukan jawaban yang tepat.

    • e. 3, 4, dan 5
      Tidak diskriminatif (3), Kesatuan (4), dan Kerja sama (5) sesuai dengan sila ketiga.

    Jawaban yang paling tepat adalah pilihan (b) 2, 3, dan 4 atau (c) 2, 3, dan 5.
    Keduanya menunjukkan nilai yang terkait erat dengan sila ketiga Pancasila, yaitu "Persatuan Indonesia," yang mencakup persatuan, penghargaan terhadap perbedaan, dan upaya gotong royong atau kerja sama.

    Diskusi

  4. Berikut ini adalah nilai-nilai Pancasila

    1. Toleransi
    2. Kerja sama
    3. Musyawarah
    4. Patuh
    5. Disiplin

    Manakah nilai-nilai yang sesuai dengan sila keempat Pancasila?

    1. 1, 2, dan 3
    2. 1, 2, dan 4
    3. 2, 3, dan 4
    4. 2, 3, dan 5
    5. 3, 4, dan 5
    Jawaban : d

    Soal ini menguji pemahaman tentang nilai-nilai yang sesuai dengan sila keempat Pancasila, yaitu "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan." Sila ini menekankan pentingnya musyawarah, kerja sama, dan kebijaksanaan dalam pengambilan keputusan yang melibatkan seluruh anggota masyarakat.

    Mari kita analisis setiap nilai yang diberikan untuk melihat keterkaitannya dengan sila keempat Pancasila:

    1. Toleransi
      Toleransi penting dalam kehidupan bermasyarakat dan sesuai dengan nilai Pancasila secara keseluruhan. Namun, toleransi lebih terkait dengan hubungan antarindividu dalam menghargai perbedaan, yang sejalan dengan sila ketiga (Persatuan Indonesia) dan sila kedua (Kemanusiaan yang Adil dan Beradab) daripada sila keempat.

    2. Kerja sama
      Kerja sama adalah nilai yang relevan dengan sila keempat, karena musyawarah memerlukan kerja sama antaranggota masyarakat untuk mencapai kesepakatan bersama. Nilai ini mendukung pengambilan keputusan yang melibatkan kebersamaan.

    3. Musyawarah
      Musyawarah adalah inti dari sila keempat, yang mengutamakan pengambilan keputusan secara bersama dengan memperhatikan pendapat seluruh pihak yang terlibat. Musyawarah mencerminkan prinsip demokrasi yang dipimpin oleh kebijaksanaan.

    4. Patuh
      Patuh lebih terkait dengan kedisiplinan dan ketaatan, yang tidak sepenuhnya relevan dengan konsep musyawarah dalam sila keempat. Sila keempat menekankan partisipasi aktif dalam pengambilan keputusan, bukan sekadar kepatuhan.

    5. Disiplin
      Disiplin adalah nilai yang penting dalam menjalankan tugas, tetapi lebih berhubungan dengan tanggung jawab pribadi. Ini tidak mencerminkan konsep musyawarah atau perwakilan yang menjadi inti sila keempat.

    Sekarang kita cocokkan dengan pilihan jawaban:

    • a. 1, 2, dan 3
      Toleransi (1), Kerja sama (2), dan Musyawarah (3) semuanya penting dalam hubungan sosial, namun toleransi tidak spesifik mencerminkan musyawarah dalam pengambilan keputusan yang ditekankan dalam sila keempat. Jadi ini bukan jawaban yang paling tepat.

    • b. 1, 2, dan 4
      Toleransi (1) dan Patuh (4) tidak sesuai dengan sila keempat, sehingga ini bukan jawaban yang tepat.

    • c. 2, 3, dan 4
      Kerja sama (2) dan Musyawarah (3) sesuai dengan sila keempat, tetapi Patuh (4) tidak mencerminkan nilai musyawarah atau kebijaksanaan yang dituntut oleh sila keempat.

    • d. 2, 3, dan 5
      Kerja sama (2) dan Musyawarah (3) sesuai dengan sila keempat, tetapi Disiplin (5) lebih terkait dengan tanggung jawab dan tidak spesifik mencerminkan musyawarah.

    • e. 3, 4, dan 5
      Musyawarah (3) sesuai dengan sila keempat, tetapi Patuh (4) dan Disiplin (5) tidak mencerminkan prinsip musyawarah atau perwakilan yang menjadi inti sila keempat.

    Jawaban yang paling tepat adalah pilihan (d) 2, 3, dan 5.
    Namun, jika dilihat dari pilihan yang disediakan, Kerja sama (2) dan Musyawarah (3) adalah dua nilai utama yang mencerminkan sila keempat. Disiplin (5) bisa dilihat sebagai nilai tambahan dalam mematuhi hasil musyawarah yang telah disepakati. Dengan demikian, pilihan ini paling dekat dengan prinsip musyawarah dan kebersamaan yang diutamakan dalam sila keempat.

    Diskusi

  5. Bangsa Indonesia memiliki karateristik kebersamaan budaya, etnis, agama, adat istiadat, dan bahasa yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Perilaku yang sesuai dengan upaya menjaga kebhinekaan dalam bingkai persatuan dan kesatuan untuk menghadapi karateristik tersebut adalah ...

    1. Menggunakan bahasa dari daerah masing-masing
    2. Bangga menggunakan pakaian-pakaian adat dari daerahnya
    3. Menghormati adat istiadat budaya masyarakat di daerah
    4. Menghindari kerja sama dengan orang lain yang berbeda etnis
    5. Bersikap sopan terhadap orang lain yang berasal dari daerah yang sama
    Jawaban : c

    Soal ini menguji pemahaman tentang perilaku yang mendukung kebhinekaan dalam bingkai persatuan dan kesatuan, mengingat keberagaman budaya, etnis, agama, adat istiadat, dan bahasa di Indonesia. Untuk menjaga kebhinekaan, perilaku yang dipilih harus mencerminkan sikap saling menghormati, toleransi, dan menghargai perbedaan di antara berbagai kelompok.

    Mari kita bahas setiap pilihan jawaban:

    1. Menggunakan bahasa dari daerah masing-masing
      Menggunakan bahasa daerah merupakan bentuk pelestarian budaya lokal, namun perilaku ini tidak secara langsung mencerminkan upaya menjaga persatuan dan kebhinekaan di tengah keberagaman. Lebih relevan jika bahasa tersebut digunakan bersama dengan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu.

    2. Bangga menggunakan pakaian-pakaian adat dari daerahnya
      Kebanggaan terhadap pakaian adat menunjukkan rasa cinta terhadap budaya sendiri, tetapi ini tidak mencakup sikap menghargai perbedaan atau kebersamaan dengan orang lain dari budaya yang berbeda. Jadi, ini belum menunjukkan usaha menjaga kebhinekaan dalam bingkai persatuan.

    3. Menghormati adat istiadat budaya masyarakat di daerah
      Ini adalah jawaban yang paling tepat. Menghormati adat istiadat budaya lain menunjukkan sikap toleransi dan saling menghargai, yang sangat penting dalam menjaga kebhinekaan. Sikap ini mendorong persatuan dan kesatuan, karena menunjukkan penghargaan terhadap keragaman budaya di Indonesia.

    4. Menghindari kerja sama dengan orang lain yang berbeda etnis
      Pilihan ini bertentangan dengan semangat kebhinekaan dan persatuan. Menghindari kerja sama hanya karena perbedaan etnis menunjukkan sikap eksklusif dan diskriminatif yang dapat merusak persatuan bangsa.

    5. Bersikap sopan terhadap orang lain yang berasal dari daerah yang sama
      Sikap sopan kepada orang dari daerah yang sama adalah hal baik, tetapi tidak relevan dalam konteks menjaga kebhinekaan. Sikap menjaga kebhinekaan harus mencakup toleransi dan penghargaan terhadap orang-orang dari berbagai daerah, etnis, dan budaya yang berbeda.

    Jawaban yang paling tepat adalah pilihan (c) Menghormati adat istiadat budaya masyarakat di daerah.
    Pilihan ini mencerminkan sikap toleransi dan penghormatan terhadap keberagaman yang ada di Indonesia. Dengan menghormati adat istiadat dan budaya masyarakat di berbagai daerah, kita menunjukkan penghargaan terhadap kebhinekaan dan memperkuat persatuan dalam bingkai NKRI. Sikap ini membantu membangun kerukunan di tengah perbedaan, yang merupakan fondasi penting dalam menjaga persatuan bangsa.

    Diskusi


  6. Sidang pertama PPKI pada tanggal 18 agustus 1945 menghasilkan beberapa putusan, yaitu mengesahkan UUD 1945, memilih presiden dan wakil presiden, serta menetapkan Komite Nasional Indonesia Pusat. Peristiwa tersebut menunjukan nilai nasionalisme, yakni ...

    1. Patriotisme semangat perjuangan
    2. Rela berkorban demi bangsa dan negara
    3. Mengutamakan kepentingan bangsa dan negara
    4. Toleransi antar suku bangsa, agama, dan daerah
    5. Kemandirian sebagai suatu negara
    Jawaban : c

    Soal ini menguji pemahaman tentang nilai nasionalisme yang tercermin dari hasil sidang pertama PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945. Dalam sidang tersebut, PPKI mengambil keputusan penting untuk mengesahkan UUD 1945, memilih presiden dan wakil presiden, serta membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat. Tindakan ini menunjukkan komitmen untuk membangun dasar negara Indonesia yang merdeka dan berdaulat.

    Mari kita bahas setiap pilihan jawaban:

    1. Patriotisme semangat perjuangan
      Patriotisme dan semangat perjuangan tentu penting, namun sidang PPKI ini lebih menekankan pada langkah-langkah konkrit untuk membangun negara yang baru merdeka. Sidang ini bukanlah peristiwa perjuangan fisik, melainkan langkah untuk membentuk pemerintahan yang sah.

    2. Rela berkorban demi bangsa dan negara
      Nilai rela berkorban relevan dalam konteks perjuangan kemerdekaan. Namun, dalam sidang PPKI, fokus utamanya adalah perumusan sistem pemerintahan dan penetapan dasar negara, bukan pernyataan pengorbanan.

    3. Mengutamakan kepentingan bangsa dan negara
      Ini adalah jawaban yang paling tepat. Sidang PPKI menunjukkan bahwa para pemimpin bangsa mengutamakan kepentingan Indonesia dengan membentuk pemerintahan, menyusun konstitusi, dan memilih pemimpin yang sah untuk menjaga kedaulatan negara. Tindakan ini mencerminkan sikap nasionalisme yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.

    4. Toleransi antar suku bangsa, agama, dan daerah
      Toleransi antar suku, agama, dan daerah merupakan nilai penting, namun sidang PPKI lebih menekankan pada pembentukan pemerintahan dan penyusunan konstitusi daripada kerukunan antar golongan.

    5. Kemandirian sebagai suatu negara
      Meskipun sidang ini menunjukkan langkah menuju kemandirian, nilai nasionalisme yang dominan di sini adalah mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Kemandirian merupakan salah satu hasil dari upaya ini, tetapi nilai utama yang terlihat adalah prioritas pada pembentukan dasar negara.

    Jawaban yang paling tepat adalah pilihan (c) Mengutamakan kepentingan bangsa dan negara.
    Peristiwa sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945 mencerminkan bahwa para pemimpin bangsa Indonesia saat itu sangat mengutamakan kepentingan bangsa dan negara dalam menentukan langkah-langkah penting untuk membentuk pemerintahan yang sah dan merdeka. Keputusan-keputusan yang diambil menunjukkan komitmen untuk mengedepankan kepentingan nasional, yang merupakan nilai utama nasionalisme.

    Diskusi

  7. Adanya kasus pemaksaan suatu ajaran agama terhadap orang lain sangat tidak dibenarkan. Selain bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila sehingga diperlukan rasa saling menghormati terhadap agama keyakinan orang lain . Berikut yang menjadi alasan diperlukannya sikap saling menghormati antarpemeluk agama adalah ...

    1. Dapat menyamakan agama yang berbeda
    2. Menghilangkan segala perbedaan yang ada
    3. Mempererat hubungan antarwarga
    4. Memperkuat persatuan dan menghindari konflik
    5. Menghindari konflik dan menyatukan agama
    Jawaban : d

    Soal ini menyoroti pentingnya sikap saling menghormati antar pemeluk agama di Indonesia, yang beragam dalam hal keyakinan. Sikap saling menghormati ini tidak hanya selaras dengan nilai-nilai Pancasila, terutama sila pertama "Ketuhanan Yang Maha Esa" dan sila ketiga "Persatuan Indonesia," tetapi juga penting untuk menjaga kerukunan dan kedamaian di tengah masyarakat yang beragam.

    Mari kita bahas setiap pilihan jawaban:

    1. Dapat menyamakan agama yang berbeda
      Ini bukan alasan yang tepat. Sikap saling menghormati antar agama tidak bertujuan untuk menyamakan agama yang berbeda, melainkan untuk menghargai perbedaan dan memberikan kebebasan bagi setiap orang untuk menjalankan keyakinannya masing-masing.

    2. Menghilangkan segala perbedaan yang ada
      Menghilangkan perbedaan tidak realistis dan tidak mungkin terjadi. Tujuan saling menghormati antar agama adalah untuk menerima dan menghargai perbedaan, bukan untuk menghilangkannya. Perbedaan adalah hal yang wajar dan justru memperkaya budaya dan masyarakat.

    3. Mempererat hubungan antarwarga
      Mempererat hubungan antarwarga memang merupakan salah satu manfaat dari saling menghormati, namun ini bukan alasan utama. Sikap saling menghormati antar pemeluk agama lebih ditekankan pada menjaga kerukunan dan menghindari konflik, bukan semata-mata untuk mempererat hubungan.

    4. Memperkuat persatuan dan menghindari konflik
      Ini adalah jawaban yang paling tepat. Dengan saling menghormati keyakinan orang lain, persatuan dalam masyarakat yang majemuk bisa terjaga, dan potensi konflik karena perbedaan agama dapat diminimalisir. Sikap ini sesuai dengan prinsip Pancasila dan membantu menciptakan lingkungan yang damai, di mana masyarakat dengan beragam agama bisa hidup berdampingan.

    5. Menghindari konflik dan menyatukan agama
      Menghindari konflik memang tepat, tetapi menyatukan agama bukanlah tujuan yang relevan dalam konteks ini. Setiap agama memiliki ajaran dan keyakinan masing-masing, dan menghormati agama lain tidak berarti menyatukannya. Tujuannya adalah untuk menghargai keberagaman, bukan untuk menyatukan agama.

    Jawaban yang paling tepat adalah pilihan (d) Memperkuat persatuan dan menghindari konflik.
    Dengan saling menghormati antar pemeluk agama, kita dapat menjaga persatuan dalam masyarakat yang beragam dan meminimalisir konflik yang mungkin timbul karena perbedaan keyakinan. Sikap ini sejalan dengan nilai-nilai Pancasila dan penting untuk menciptakan kehidupan yang harmonis di tengah masyarakat Indonesia yang majemuk.

    Diskusi

  8. Dalam kehidupan masyarakat yang diwarnai keanekaragaman, konflik yang terjadi karena persoalan pribadi kadang-kadang sengaja dibawa untuk membangun persepsi seolah-olah terjadi yang bernuansa SARA. Oleh karena itu, sikap apakah yang perlu dimiliki setiap warga negara?

    1. Menanggapi setiap konflik dengan pengamatan yang lebih cermat
    2. Memberikan respons dengan cepat atas terjadinya setiap konflik
    3. Mencari penjelasan dari media massa atas konflik yang terjadi
    4. Menyerahkan penyelesaian setiap konflik pada penegak hukum
    5. Membiarkan terjadinya konflik sebagai bagian dari dinamika sosial
    Jawaban : a

    Soal ini membahas tentang sikap yang perlu dimiliki oleh warga negara dalam menghadapi konflik yang berpotensi memicu isu SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan). Dalam masyarakat yang beragam, sangat penting untuk menangani konflik dengan bijaksana agar tidak memperburuk situasi atau memicu ketegangan antar kelompok.

    Mari kita bahas setiap pilihan jawaban:

    1. Menanggapi setiap konflik dengan pengamatan yang lebih cermat
      Ini adalah jawaban yang paling tepat. Menanggapi konflik dengan cermat memungkinkan seseorang untuk menganalisis situasi secara objektif dan tidak terburu-buru membuat asumsi yang dapat memperkeruh suasana. Sikap ini penting agar kita tidak terjebak dalam persepsi yang salah atau mendukung pandangan yang bernuansa SARA. Pengamatan yang cermat juga membantu dalam memahami akar permasalahan dan mencari solusi yang tepat.

    2. Memberikan respons dengan cepat atas terjadinya setiap konflik
      Memberikan respons yang cepat tanpa analisis yang mendalam bisa berbahaya, karena kita mungkin bereaksi berdasarkan emosi atau informasi yang belum tentu akurat. Tindakan terburu-buru dapat memperburuk situasi, terutama jika konflik tersebut sensitif terhadap isu SARA.

    3. Mencari penjelasan dari media massa atas konflik yang terjadi
      Mencari informasi dari media massa dapat membantu untuk memahami konflik, namun tidak semua media memberikan pandangan yang objektif. Oleh karena itu, mengandalkan sepenuhnya pada media massa tanpa pengamatan kritis dapat mengarah pada misinformasi atau memengaruhi persepsi kita terhadap konflik dengan cara yang bias.

    4. Menyerahkan penyelesaian setiap konflik pada penegak hukum
      Menyerahkan konflik pada penegak hukum adalah hal yang baik, namun sebagai warga negara, kita juga harus memiliki sikap yang cermat dalam menyikapi situasi. Penyerahan kepada penegak hukum hanya relevan jika konflik tersebut memang memerlukan intervensi hukum.

    5. Membiarkan terjadinya konflik sebagai bagian dari dinamika sosial
      Membiarkan konflik terjadi tanpa perhatian bukanlah sikap yang bertanggung jawab, terutama jika konflik berpotensi memicu isu SARA. Pembiaran justru dapat memperburuk konflik dan merusak kerukunan masyarakat.

    Jawaban yang paling tepat adalah pilihan (a) Menanggapi setiap konflik dengan pengamatan yang lebih cermat.
    Dengan pengamatan yang cermat, warga negara dapat menganalisis situasi secara objektif, menilai penyebab konflik, dan menghindari persepsi yang salah atau tindakan yang memperkeruh suasana. Sikap ini sangat penting dalam masyarakat yang majemuk agar setiap orang dapat berkontribusi dalam menjaga keharmonisan dan mencegah konflik yang bernuansa SARA.

    Diskusi

  9. Sikap fanatik yang berlebihan dalam beragama dapat mengancam kerukunan dalam masyarakat. Fanatik yang berlebihan akan menganggap pemeluk agama lain sebagai musuh. Sikap tersebut tidak sesuai dengan Pancasila karena ...

    1. Mengarah pada ekslusifisme agama
    2. Rendahnya rasa hormat pada keagamaan
    3. Fanatisme yang buta bisa berdampak buruk
    4. Tidak mencerminkan ketakwaan kepada Tuhan
    5. Kerukunan beragama harus dijaga
    Jawaban : a

    Soal ini membahas bagaimana sikap fanatik berlebihan dalam beragama bisa mengancam kerukunan di masyarakat dan bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Sikap tersebut tidak sesuai dengan prinsip dasar Pancasila, khususnya sila pertama, "Ketuhanan yang Maha Esa," yang menekankan penghormatan terhadap keyakinan orang lain dan toleransi antar umat beragama.

    Mari kita bahas setiap pilihan jawaban:

    1. Mengarah pada ekslusifisme agama
      Ini adalah jawaban yang tepat. Fanatisme berlebihan dalam beragama dapat mengarah pada eksklusivisme, di mana seseorang hanya menghargai keyakinan agamanya sendiri dan mengabaikan, bahkan memusuhi, agama lain. Sikap eksklusif ini tidak sejalan dengan Pancasila yang menekankan toleransi dan kebebasan beragama, sehingga mengancam kerukunan dan persatuan dalam masyarakat yang beragam.

    2. Rendahnya rasa hormat pada keagamaan
      Ini bukan alasan yang paling tepat. Sikap fanatik bukan disebabkan oleh rendahnya rasa hormat pada keagamaan, melainkan lebih pada pemahaman yang terlalu kaku dan menutup diri terhadap keberagaman. Fanatisme berlebihan justru sering kali didorong oleh keyakinan yang terlalu kuat, bukan kurangnya rasa hormat.

    3. Fanatisme yang buta bisa berdampak buruk
      Pernyataan ini benar, namun terlalu umum. Meskipun fanatisme buta dapat berdampak buruk, alasan ini kurang spesifik dalam menjelaskan mengapa sikap tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

    4. Tidak mencerminkan ketakwaan kepada Tuhan
      Ketakwaan kepada Tuhan bukanlah tentang fanatisme, tetapi lebih pada rasa hormat dan pemahaman yang mendalam terhadap ajaran agama. Namun, pernyataan ini kurang spesifik dalam menjelaskan dampak sosial dari fanatisme berlebihan yang bertentangan dengan nilai kebhinekaan dalam Pancasila.

    5. Kerukunan beragama harus dijaga
      Pernyataan ini benar dan relevan dengan Pancasila, tetapi lebih berupa anjuran umum daripada penjelasan mengapa fanatisme berlebihan bertentangan dengan Pancasila. Jawaban ini kurang tepat karena tidak menjelaskan secara langsung bahaya dari sikap eksklusif yang muncul akibat fanatisme.

    Jawaban yang paling tepat adalah pilihan (a) Mengarah pada ekslusifisme agama.
    Sikap fanatik berlebihan dalam beragama dapat menyebabkan seseorang menjadi eksklusif, di mana mereka menutup diri terhadap perbedaan dan menganggap hanya agamanya yang benar, sedangkan agama lain salah. Eksklusivisme ini bertentangan dengan nilai Pancasila yang menekankan pentingnya menghargai keberagaman agama dan toleransi. Dengan menghindari eksklusivisme, masyarakat dapat menjaga kerukunan dan persatuan, sesuai dengan prinsip yang diamanatkan dalam Pancasila.

    Diskusi

  10. Meskipun berbeda etnis dan agama, masyarakat sukses mengadakan festival budaya tingkat desa dan mendapatkan respon positif dari warga dan pengunjung pada umumnya. Kegiatan tersebut merefleksikan bahwa ...

    1. Keberagaman menjadi penghambat untuk memupuk kebersamaan
    2. Sikap saling mempercayai (mutual trust) dapat mendorong persatuan
    3. Perbedaan bukanlah penghalang untuk memupuk persatuan dalam masyarakat
    4. Kerja sama yang terjalin dengan perbedaan hanya bersifat temporal
    5. Persatuan dalam kebergaman merupakan hal yang sulit untuk diwujudkan
    Jawaban : c

    Soal ini menyoroti pentingnya keberagaman dalam masyarakat dan bagaimana perbedaan etnis serta agama tidak harus menjadi penghalang dalam mencapai tujuan bersama. Masyarakat desa berhasil menyelenggarakan festival budaya yang melibatkan berbagai pihak dan mendapatkan tanggapan positif, yang menunjukkan bahwa perbedaan bisa menjadi kekuatan untuk memupuk kebersamaan.

    Mari kita bahas setiap pilihan jawaban:

    1. Keberagaman menjadi penghambat untuk memupuk kebersamaan
      Pernyataan ini keliru dan bertentangan dengan peristiwa yang digambarkan. Keberagaman tidak menghambat kebersamaan dalam kasus ini, melainkan menjadi bagian dari keberhasilan acara. Jadi, ini bukan jawaban yang tepat.

    2. Sikap saling mempercayai (mutual trust) dapat mendorong persatuan
      Ini adalah pernyataan yang benar. Sikap saling mempercayai di antara anggota masyarakat dengan latar belakang berbeda tentu mendorong terciptanya kerja sama yang positif. Namun, pilihan ini tidak secara langsung menjelaskan bagaimana perbedaan dapat menjadi sumber kekuatan untuk persatuan.

    3. Perbedaan bukanlah penghalang untuk memupuk persatuan dalam masyarakat
      Ini adalah jawaban yang paling tepat. Peristiwa yang digambarkan menunjukkan bahwa perbedaan etnis dan agama tidak menjadi penghalang bagi masyarakat untuk bersatu dan mencapai kesuksesan bersama. Justru dengan keberagaman tersebut, masyarakat dapat memupuk persatuan yang lebih kokoh. Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan, ketika dihargai dan dikelola dengan baik, dapat memperkuat persatuan.

    4. Kerja sama yang terjalin dengan perbedaan hanya bersifat temporal
      Pernyataan ini tidak sesuai dengan peristiwa yang digambarkan, karena kerja sama dalam festival ini membuktikan bahwa keberagaman bisa menjadi landasan kebersamaan yang berkelanjutan, bukan sesuatu yang bersifat sementara atau temporal.

    5. Persatuan dalam keberagaman merupakan hal yang sulit untuk diwujudkan
      Pernyataan ini bertentangan dengan kejadian di soal, yang menunjukkan bahwa persatuan dalam keberagaman telah berhasil diwujudkan. Masyarakat desa dapat bersatu meskipun memiliki perbedaan, sehingga pernyataan ini tidak sesuai dengan situasi yang ada.

    Jawaban yang paling tepat adalah pilihan (c) Perbedaan bukanlah penghalang untuk memupuk persatuan dalam masyarakat.
    Kegiatan festival budaya yang melibatkan masyarakat dengan latar belakang etnis dan agama yang berbeda menunjukkan bahwa keberagaman bukanlah penghalang untuk bersatu, melainkan dapat memperkuat ikatan sosial. Hal ini mencerminkan nilai-nilai Pancasila, terutama sila ketiga, yang menekankan persatuan dalam keberagaman. Dengan menghargai dan merayakan perbedaan, masyarakat bisa mempererat persatuan dan menciptakan harmoni sosial yang positif.

    Diskusi

Demikian kumpulan contoh soal dan pembahasan TWK SKD bagian 212. Silahkan pelajari soal-soal bagian lainnya ya.

Jika ada soal yang masih belum kamu mengerti, silahkan pelajari lagi materi terkait di aplikasi ini ya. Atau bagikan artikel ini ke teman-teman kamu, biar kita bisa belajar bareng.

Materi TWK
Materi TIU
Materi TKP











Dukung kami :)

Buy me a coffeeBuy me a coffee

Baruuu, yuk diskusi soal bareng2 di Forum Belajarbro