Kumpulan Contoh Soal dan Pembahasan TWK SKD CPNS - Bagian 220

Berikut ini kumpulan contoh soal dan pembahasan TWK SKD CPNS - bagian 220. Semangat belajar!

  1. Lembaga kepresidenan dalam sistem pemerintah di Indonesia diatur dengan jelas dalam UUD NKRI 1945. Keberadaan Lembaga itu sangat penting sehingga perlu diatur dalam konstitusi karena ...

    1. Pemerintahan di Indonesia tidak akan berjalan dengan efektif jika tidak ada presiden
    2. Untuk menyesuaikan dengan demokrasi Pancasila yang dianut oleh Indonesia
    3. Indonesia menganut sistem presidensial murni sehingga sehingga lembaga kepresidenan harus ada
    4. Untuk melaksanakan kebijakan perlu ada eksekutor dalam suatu sistem pemerintahan
    5. Dalam sistem trias politica perlu ada lembaga yang melaksanakan kekuatan eksekutif
    Jawaban : e
    Indonesia menganut sistem trias politica, yang membagi kekuasaan negara menjadi tiga cabang: eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Pembagian kekuasaan ini bertujuan untuk memastikan bahwa tidak ada satu cabang pun yang memegang kekuasaan absolut, sehingga menjaga prinsip checks and balances dalam pemerintahan. Sebagai negara yang menganut sistem presidensial, lembaga kepresidenan di Indonesia memegang kekuasaan eksekutif dan berfungsi sebagai pelaksana kebijakan dan pengambil keputusan dalam penyelenggaraan pemerintahan. Dalam konteks sistem ketatanegaraan Indonesia, lembaga kepresidenan sangat penting karena presiden bertindak sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. Oleh karena itu, keberadaan lembaga ini harus diatur dalam konstitusi untuk menjamin keberlangsungan pemerintahan dan pelaksanaan fungsi eksekutif yang sesuai dengan prinsip konstitusionalisme. Pilihan e adalah yang paling tepat, karena menjelaskan bahwa dalam sistem trias politica, memang diperlukan lembaga eksekutif yang bertanggung jawab untuk melaksanakan kebijakan negara. Mari kita analisis setiap opsi: a. Pemerintahan di Indonesia tidak akan berjalan dengan efektif jika tidak ada presiden Pernyataan ini benar secara umum, namun tidak menjelaskan alasan konstitusional mengapa lembaga kepresidenan diatur dalam UUD 1945. Fokusnya lebih pada efektivitas pemerintahan, bukan pada kebutuhan akan pembagian kekuasaan. b. Untuk menyesuaikan dengan demokrasi Pancasila yang dianut oleh Indonesia Pernyataan ini kurang tepat, karena demokrasi Pancasila berfokus pada nilai-nilai dan prinsip-prinsip Pancasila dalam demokrasi, bukan pada struktur spesifik lembaga negara. c. Indonesia menganut sistem presidensial murni sehingga lembaga kepresidenan harus ada Pernyataan ini tidak sepenuhnya akurat. Meskipun Indonesia menganut sistem presidensial, alasan utama pengaturan lembaga kepresidenan dalam konstitusi adalah untuk memenuhi fungsi eksekutif dalam sistem trias politica, bukan hanya karena sistem presidensial murni. d. Untuk melaksanakan kebijakan perlu ada eksekutor dalam suatu sistem pemerintahan Pernyataan ini benar, namun tidak menjelaskan secara spesifik pentingnya lembaga kepresidenan dalam struktur pemerintahan berdasarkan prinsip trias politica yang membagi kekuasaan menjadi tiga cabang. e. Dalam sistem trias politica perlu ada lembaga yang melaksanakan kekuatan eksekutif Pernyataan ini adalah yang paling tepat, karena menjelaskan bahwa menurut prinsip trias politica, perlu ada lembaga yang memegang kekuasaan eksekutif (yaitu, presiden) untuk menjalankan fungsi pemerintahan. Inilah alasan utama mengapa lembaga kepresidenan diatur dalam konstitusi. Dengan demikian, jawaban yang paling tepat adalah e, karena dalam sistem trias politica, kekuasaan negara dibagi menjadi tiga cabang, dan lembaga kepresidenan merupakan bagian dari cabang eksekutif yang diperlukan untuk melaksanakan kebijakan dan memimpin pemerintahan sesuai dengan konstitusi.

    Diskusi

  2. Menurut ketentuan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai wujud paham konstitusionalisme, dinyatakan bahwa MPR terdiri atas anggota DPR dan anggota DPD yang dipilih melalui pemilihan umum. MPR berwewenang mengubah dan menetapkan UUD, serta MPR melantik Presiden dan Wakil Presiden. Berdasarkan ketentuan tersebut, MPR pada dasarnya ...

    1. Berkedudukan lebih tinggi dari DPR dan DPD
    2. Mempunyai kekuasaan tertinggi yang melebihi UUD
    3. Merupakan pemegang kedaulatan rakyat hasil pemilu
    4. Berkedudukan lebih tinggi dari Presiden dan Wakil Presiden
    5. Merupakan representasi sistem parlemen bikameral
    Jawaban : c

    Menurut ketentuan UUD 1945, Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) adalah lembaga yang terdiri dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD), yang keduanya dipilih melalui pemilihan umum. Ini berarti bahwa MPR merupakan lembaga representasi rakyat, mencerminkan prinsip kedaulatan rakyat dalam sistem ketatanegaraan Indonesia. Kedaulatan rakyat adalah konsep dasar dalam paham konstitusionalisme, di mana kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat, dan lembaga-lembaga negara menjalankan kekuasaan atas nama rakyat.

    MPR memiliki beberapa wewenang penting, termasuk mengubah dan menetapkan UUD serta melantik Presiden dan Wakil Presiden. Namun, dalam sistem negara demokratis dan konstitusional, MPR bukanlah pemegang kekuasaan tertinggi yang melebihi UUD, melainkan pelaksana kedaulatan rakyat yang diatur oleh UUD. Dengan kata lain, MPR berfungsi sebagai lembaga yang merepresentasikan kedaulatan rakyat hasil pemilu, dan keberadaannya serta wewenangnya ditentukan oleh konstitusi.

    Mari kita analisis setiap opsi:

    • a. Berkedudukan lebih tinggi dari DPR dan DPD
      Pernyataan ini tidak tepat, karena MPR adalah lembaga yang terdiri dari anggota DPR dan DPD. MPR tidak memiliki kedudukan yang lebih tinggi secara hierarkis dibandingkan DPR dan DPD, melainkan merupakan forum bersama untuk melaksanakan tugas tertentu yang diamanatkan UUD.

    • b. Mempunyai kekuasaan tertinggi yang melebihi UUD
      Pernyataan ini salah, karena dalam sistem konstitusional, UUD adalah sumber hukum tertinggi. MPR sebagai lembaga perwakilan kedaulatan rakyat harus bertindak sesuai dengan ketentuan UUD, bukan di atasnya.

    • c. Merupakan pemegang kedaulatan rakyat hasil pemilu
      Pernyataan ini benar. MPR berfungsi sebagai representasi kedaulatan rakyat karena anggotanya dipilih melalui pemilihan umum. MPR menjalankan kedaulatan rakyat dalam ruang lingkup wewenang yang diatur oleh UUD, sehingga tidak bertindak sebagai lembaga tertinggi yang melebihi UUD.

    • d. Berkedudukan lebih tinggi dari Presiden dan Wakil Presiden
      Pernyataan ini tidak benar. MPR tidak berkedudukan lebih tinggi dari Presiden dan Wakil Presiden. MPR dan Presiden sama-sama tunduk pada UUD dan saling melaksanakan tugas dalam kerangka checks and balances.

    • e. Merupakan representasi sistem parlemen bikameral
      Pernyataan ini kurang tepat. DPR dan DPD yang bergabung di dalam MPR tidak menjadikan MPR sebagai sistem parlemen bikameral. MPR adalah lembaga tersendiri dengan fungsi yang berbeda dari sistem bikameral, yang biasanya hanya ada pada parlemen.

    Dengan demikian, jawaban yang paling tepat adalah c, karena MPR adalah lembaga yang mewakili kedaulatan rakyat dan berfungsi sebagai pelaksana kehendak rakyat berdasarkan pemilu, dalam lingkup kewenangan yang diatur oleh UUD.

    Diskusi

  3. Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) mengemukakan bahwa ikut serta badan usaha hanyalah sebatas membuat, mengelola, dan merawat sistemnya, sedangkan mekanisme kerja yang berhubungan dengan data harus dilakukan oleh pemerintah untuk mengantisipasi bocornya data tersebut.

    Perbaikan kata bentukan yang salah pada kalimat tersebut adalah ...

    1. membuat seharusnya membuatkan
    2. ikut serta seharusnya keikutsertaan
    3. berhubungan seharusnya berhubung
    4. mengemukakan seharusnnya dikemukakan
    5. bocornya seharusnya dibocorkannya
    Jawaban : b

    Kalimat dalam soal ini memiliki bentuk kata yang kurang tepat pada frasa “ikut serta.” Pada kalimat tersebut, “ikut serta” tidak sesuai karena digunakan sebagai subjek dalam kalimat. Yang tepat seharusnya adalah “keikutsertaan” untuk menunjukkan kata benda yang merujuk pada partisipasi badan usaha sebagai subjek.

    Mari kita analisis setiap opsi:

    • a. membuat seharusnya membuatkan
      Kata "membuat" sudah benar dalam konteks kalimat, karena badan usaha berperan dalam "membuat sistem." Kata "membuatkan" akan mengubah maknanya menjadi membuat sesuatu untuk orang lain, yang tidak sesuai dalam konteks ini.

    • b. ikut serta seharusnya keikutsertaan
      Ini adalah perbaikan yang benar. Kata "ikut serta" seharusnya diganti dengan "keikutsertaan" untuk menunjukkan partisipasi badan usaha sebagai subjek dalam kalimat.

    • c. berhubungan seharusnya berhubung
      Kata "berhubungan" sudah benar, karena menunjukkan hubungan dengan sesuatu. "Berhubung" memiliki makna yang berbeda dan tidak sesuai konteks.

    • d. mengemukakan seharusnya dikemukakan
      "Mengemukakan" sudah sesuai karena subjek kalimatnya adalah Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), yang aktif dalam mengemukakan pendapatnya.

    • e. bocornya seharusnya dibocorkannya
      Kata "bocornya" sudah tepat untuk menunjukkan kondisi kebocoran data. Menggunakan "dibocorkannya" akan membuat kalimat menjadi tidak sesuai dengan maksud aslinya karena menunjukkan tindakan aktif membocorkan.

    Dengan demikian, jawaban yang paling tepat adalah b. ikut serta seharusnya keikutsertaan, karena dalam kalimat ini, kata tersebut lebih tepat digunakan sebagai kata benda untuk menunjukkan peran badan usaha dalam konteks subjek.

    Diskusi

  4. Menteri juga meminta mahasiswa melakukan pendidikan dan pengajaran bagi siswa sekolah dasar (SD) yang pada masa pandemi wabah mengalami kesulitan belajar secara daring, karena keterbatasan akses pada teknologi.

    Perbaikan ejaan yang salah dalam kalimat tersebut adalah ...

    1. sekolah dasar seharusnya Sekolah Dasar
    2. sekolah dasar (SD) seharusnya SD (sekolah dasar)
    3. pandemi seharusnya dicetak miring
    4. setelah daring tidak ada koma (,)
    5. teknologi seharusnya tekhnologi
    Jawaban : d

    Dalam kalimat tersebut, terdapat koma setelah kata "daring," yang digunakan sebelum frasa penjelas "karena keterbatasan akses pada teknologi." Namun, penggunaan koma dalam konteks ini sebenarnya tidak diperlukan, karena frasa tersebut merupakan bagian dari kalimat majemuk sebab-akibat tanpa jeda atau pemisahan. Jadi, menghilangkan koma akan membuat kalimat lebih lugas dan tetap sesuai kaidah penulisan.

    Mari kita analisis opsi lainnya untuk lebih jelas:

    • a. sekolah dasar seharusnya Sekolah Dasar
      Penulisan "sekolah dasar" tidak perlu menggunakan huruf kapital, karena di sini istilah ini digunakan sebagai keterangan umum, bukan nama resmi institusi atau jenjang pendidikan tertentu. Penulisan huruf kecil sudah benar.

    • b. sekolah dasar (SD) seharusnya SD (sekolah dasar)
      Penulisan “SD” sebagai singkatan sudah sesuai dengan standar penulisan yang umum, di mana singkatan diikuti penjelasan di dalam tanda kurung.

    • c. pandemi seharusnya dicetak miring
      Kata “pandemi” tidak perlu dicetak miring, karena sudah merupakan istilah baku dalam bahasa Indonesia, bukan kata asing.

    • d. setelah daring tidak ada koma (,)
      Ini adalah jawaban yang tepat, karena frasa “karena keterbatasan akses pada teknologi” langsung mengikuti kata "daring" sebagai keterangan sebab, sehingga tidak perlu tanda koma di antara kedua bagian kalimat tersebut.

    • e. teknologi seharusnya tekhnologi
      Penulisan “teknologi” sudah benar dan baku tanpa huruf “h”. Kata “tekhnologi” adalah ejaan yang salah.

    Dengan demikian, jawaban yang paling tepat adalah d, karena dalam kalimat tersebut, tanda koma setelah kata “daring” seharusnya dihilangkan untuk memenuhi kaidah penulisan yang benar.

    Diskusi

  5. Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) menyatakan bahwa sebaiknya karet tidak hanya digunakan untuk pembuatan aspal, tetapi pemerintah perlu mendorong kegunaan karet untuk kebutuhan lain seperti pembuatan bantalan rel, konblok, atau bantalan di dermaga.

    Perbaikan kata bentukan yang salah pada kalimat tersebut adalah ...

    1. digunakan seharusnya berguna
    2. bantalan seharusnya bantal
    3. pembuatan seharusnya membuat
    4. mendorong seharusnya didorong
    5. kegunaan seharusnya penggunaan
    Jawaban : e

    Dalam kalimat tersebut, kata “kegunaan” sebaiknya diganti dengan “penggunaan” agar kalimat menjadi lebih tepat secara makna. Kata “kegunaan” lebih merujuk pada manfaat atau fungsi dari sesuatu, sedangkan “penggunaan” lebih tepat untuk menggambarkan pemakaian atau penerapan sesuatu, seperti yang dimaksud dalam kalimat tersebut. Kalimat yang dimaksudkan di sini adalah bahwa pemerintah perlu mendorong penggunaan karet untuk berbagai kebutuhan lain, bukan semata-mata manfaatnya.

    Mari kita analisis setiap opsi lainnya:

    • a. digunakan seharusnya berguna
      Kata “digunakan” sudah benar dalam konteks kalimat ini. Kata tersebut merujuk pada pemakaian karet dalam pembuatan aspal, yang sesuai dengan makna yang diinginkan.

    • b. bantalan seharusnya bantal
      Kata “bantalan” sudah tepat, karena merujuk pada objek yang digunakan sebagai penahan atau pelindung, seperti pada rel atau dermaga. “Bantal” akan memiliki konotasi berbeda yang merujuk pada benda yang biasanya digunakan untuk tidur.

    • c. pembuatan seharusnya membuat
      Kata “pembuatan” sudah benar, karena konteks kalimat ini memerlukan kata benda yang menunjukkan proses atau kegiatan membuat sesuatu, seperti aspal, bantalan rel, atau konblok.

    • d. mendorong seharusnya didorong
      Kata “mendorong” sudah tepat, karena subjeknya (pemerintah) bersifat aktif dalam upaya mendorong atau mempromosikan penggunaan karet.

    • e. kegunaan seharusnya penggunaan
      Ini adalah perbaikan yang tepat. Mengganti “kegunaan” dengan “penggunaan” lebih sesuai dengan konteks, karena menunjukkan bahwa karet perlu dipakai atau dimanfaatkan untuk keperluan tertentu, bukan sekadar manfaat atau fungsinya.

    Dengan demikian, jawaban yang paling tepat adalah e, karena kata “penggunaan” lebih sesuai daripada “kegunaan” dalam konteks dorongan terhadap penerapan karet untuk berbagai kebutuhan.

    Diskusi


  6. Pemberian vaksin atau imunisasi secara luas, diakui sebagai salah satu intervensi kesehatan yang paling berhasil dan efektif di dunia untuk mencegah kecacatan dan kematian.

    Perbaikan ejaan yang salah dalam kalimat tersebut adalah ...

    1. vaksin seharusnya vaksinasi
    2. tanda koma (, ) setelah kata luas dihilangkan
    3. intervensi seharusnya interfensi
    4. di dunia seharusnya didunia
    5. setelah dunia diberi tanda koma (,)
    Jawaban : b

    Dalam kalimat tersebut, penggunaan tanda koma setelah kata “luas” tidak diperlukan. Kalimat tersebut merupakan kalimat sederhana yang menghubungkan frasa “Pemberian vaksin atau imunisasi secara luas” langsung dengan frasa berikutnya tanpa jeda. Penggunaan tanda koma di sini tidak tepat karena membuat kalimat terputus tanpa alasan yang jelas. Penghilangan tanda koma akan membuat kalimat lebih mengalir secara alami dan sesuai dengan kaidah penulisan bahasa Indonesia.

    Mari kita analisis setiap opsi lainnya:

    • a. vaksin seharusnya vaksinasi
      Kata “vaksin” sudah tepat digunakan karena merujuk pada produk atau zat yang diberikan untuk imunisasi, bukan pada prosesnya (vaksinasi).

    • b. tanda koma (,) setelah kata luas dihilangkan
      Ini adalah perbaikan yang benar. Tanda koma setelah “luas” sebaiknya dihilangkan karena tidak ada jeda yang diperlukan antara subjek dan predikat dalam kalimat ini. Menghilangkan koma membuat kalimat lebih efektif dan sesuai kaidah penulisan.

    • c. intervensi seharusnya interfensi
      Kata “intervensi” sudah benar dan sesuai ejaan bahasa Indonesia. Penulisan “interfensi” adalah salah.

    • d. di dunia seharusnya didunia
      Kata “di dunia” sudah benar. “Di” berfungsi sebagai kata depan yang menunjukkan tempat, sehingga penulisan terpisah sesuai kaidah yang benar.

    • e. setelah dunia diberi tanda koma (,)
      Tidak diperlukan tanda koma setelah “dunia” karena kalimat sudah berakhir tanpa tambahan keterangan atau penjelasan yang memerlukan jeda.

    Dengan demikian, jawaban yang paling tepat adalah b, karena tanda koma setelah kata “luas” sebaiknya dihilangkan agar kalimat lebih tepat sesuai kaidah bahasa Indonesia.

    Diskusi

  7. Cermati kalimat berikut!

    Iparnya, selain pekerjaannya pada sebuah perusahaan penerbit yang sudah tersohor, juga penulis terkemuka buku anak-anak yang mengusung tema cerita sekitar dunia binatang dan alam.

    Perbaikan kata bentukan yang salah pada kalimat tersebut adalah ...

    1. pekerjaannya seharusnya bekerja
    2. penerbit seharusnya penerbitan
    3. tersohor seharusnya tersohorkan
    4. terkemuka seharusnya terkemuka
    5. mengusung seharusnya berusung
    Jawaban : a

    Dalam kalimat ini, penggunaan kata “pekerjaannya” kurang tepat karena konteks kalimat membutuhkan kata kerja aktif untuk menggambarkan aktivitas yang dilakukan oleh subjek. Kata “pekerjaannya” adalah kata benda yang menunjukkan kepemilikan, sedangkan yang dibutuhkan dalam kalimat ini adalah bentuk kata kerja untuk menunjukkan aksi atau kegiatan, yaitu “bekerja”.

    Dengan mengganti “pekerjaannya” menjadi “bekerja”, kalimat akan lebih logis dan mengikuti struktur bahasa yang benar, sehingga menjadi: “Iparnya, selain bekerja pada sebuah perusahaan penerbit yang sudah tersohor, juga penulis terkemuka buku anak-anak yang mengusung tema cerita sekitar dunia binatang dan alam.”

    Mari kita analisis setiap opsi lainnya:

    • a. pekerjaannya seharusnya bekerja
      Ini adalah perbaikan yang benar. Kalimat ini membutuhkan kata kerja, sehingga “pekerjaannya” harus diubah menjadi “bekerja” agar sesuai dengan struktur kalimat yang benar.

    • b. penerbit seharusnya penerbitan
      Kata “penerbit” sudah tepat karena merujuk pada perusahaan yang menerbitkan buku. Mengubahnya menjadi “penerbitan” akan mengubah makna, yaitu menjadi kata benda yang menunjukkan kegiatan atau proses menerbitkan.

    • c. tersohor seharusnya tersohorkan
      Kata “tersohor” sudah benar. “Tersohor” adalah bentuk kata sifat yang berarti terkenal atau populer. Bentuk “tersohorkan” tidak sesuai dan tidak umum digunakan dalam bahasa Indonesia.

    • d. terkemuka seharusnya terkemuka
      Ini tidak menawarkan perubahan dan “terkemuka” sudah benar dalam konteks ini. Kata ini adalah kata sifat yang menggambarkan seseorang yang terkenal atau diakui dalam bidang tertentu.

    • e. mengusung seharusnya berusung
      Kata “mengusung” sudah benar, karena berarti membawa atau mengangkat tema. Kata “berusung” tidak lazim dalam bahasa Indonesia dan tidak memiliki arti yang sesuai dalam konteks ini.

    Dengan demikian, jawaban yang paling tepat adalah a, karena mengganti “pekerjaannya” dengan “bekerja” sesuai dengan struktur kalimat yang benar dan memberikan makna yang lebih jelas dalam konteks kalimat tersebut.

    Diskusi

  8. Cermati kalimat berikut!

    Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman menyiapkan tempat pengungsian untuk mengevakuasi kelompok rentan, seperti: ibu hamil dan menyusui, warga lanjut usia, anak-anak difabel, dan warga yang sakit. Perbaikan ejaan yang salah dalam kalimat tersebut adalah ...

    1. huruf d dan k pada Pemerintah Daerah Kabupaten seharusnya kecil
    2. mengevakuasi seharusnya mengefakuasi
    3. tanda koma (,) setalah kata rentan dihilangkan
    4. tanda titik dua (:) setelah kata seperti dihilangkan
    5. anak-anak seharusnya anak anak
    Jawaban : d

    Dalam kalimat tersebut, penggunaan tanda titik dua (:) setelah kata “seperti” tidak diperlukan. Tanda titik dua biasanya digunakan untuk memperkenalkan rincian setelah kata seperti “antara lain” atau “yaitu.” Dalam kalimat ini, kata “seperti” sudah cukup untuk menunjukkan contoh-contoh kelompok rentan tanpa memerlukan tanda titik dua. Oleh karena itu, tanda titik dua sebaiknya dihilangkan agar sesuai dengan kaidah penulisan bahasa Indonesia.

    Mari kita analisis setiap opsi lainnya:

    • a. huruf d dan k pada Pemerintah Daerah Kabupaten seharusnya kecil
      Dalam konteks ini, “Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman” merupakan nama resmi dari lembaga, sehingga penggunaan huruf kapital pada kata “Daerah” dan “Kabupaten” sudah benar.

    • b. mengevakuasi seharusnya mengefakuasi
      Kata “mengevakuasi” sudah benar. Ejaan “mengefakuasi” tidak sesuai dengan aturan ejaan bahasa Indonesia. Kata ini dibentuk dengan prefiks "me-" + kata dasar "evakuasi," sehingga menjadi "mengevakuasi."

    • c. tanda koma (,) setelah kata rentan dihilangkan
      Penggunaan tanda koma setelah kata “rentan” sudah benar, karena tanda koma tersebut berfungsi untuk memisahkan keterangan tambahan yang menjelaskan frasa “kelompok rentan” sebelum masuk ke rincian contoh kelompok rentan.

    • d. tanda titik dua (:) setelah kata seperti dihilangkan
      Ini adalah perbaikan yang tepat. Penggunaan kata “seperti” sudah cukup untuk memperkenalkan daftar tanpa tanda titik dua. Menghilangkan tanda ini akan membuat kalimat lebih tepat sesuai kaidah ejaan bahasa Indonesia.

    • e. anak-anak seharusnya anak anak
      Penulisan “anak-anak” sudah benar, karena kata ulang dalam bahasa Indonesia menggunakan tanda hubung. Bentuk “anak anak” tanpa tanda hubung adalah salah.

    Dengan demikian, jawaban yang paling tepat adalah d, karena tanda titik dua setelah kata “seperti” tidak diperlukan dan sebaiknya dihilangkan untuk membuat kalimat sesuai dengan aturan ejaan yang benar.

    Diskusi

  9. Cermati paragraf berikut!

    Mudik lebaran telah menjadi tradisi di seluruh penjuru Nusantara. Meskipun para perantau sudah puluhan tahun berdomisili dan bekerja di luar kota, luar pulau, atau luar negeri, sebagian besar orang memandang mudik mudik lebaran ke kampung halaman sebagai momentum yang selalu ditunggu-tunggu. Hal ini terjadi karena tradisi mudik lebaran memiliki multimakna bagi masyarakat yang tidak hanya pada aspek tradisi dan budaya, tetapi juga aspek kehidupan sosial dan ekonomi. Pemaknaan dan pemanfaatan momentum lebaran menjadi kesempatan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal.

    Ide pokok paragraf tersebut adalah ...

    1. Tradisi mudik lebaran
    2. Pentingnya mudik lebaran
    3. Momentum mudik lebaran
    4. Aspek budaya mudik lebaran
    5. Manfaat mudik lebaran
    Jawaban : a

    Ide pokok atau gagasan utama dari sebuah paragraf adalah inti dari paragraf tersebut, yang mencakup topik utama yang dibahas dan sering kali diikuti oleh penjelasan atau rincian tambahan. Paragraf ini membahas tentang tradisi mudik lebaran sebagai fenomena yang memiliki multimakna bagi masyarakat, meliputi aspek tradisi, budaya, sosial, dan ekonomi. Topik utamanya adalah tradisi mudik lebaran, sedangkan rincian tentang aspek sosial, budaya, dan ekonomi berfungsi sebagai pendukung untuk menjelaskan bagaimana tradisi tersebut dimaknai oleh masyarakat.

    Mari kita analisis setiap opsi:

    • a. Tradisi mudik lebaran
      Ini adalah jawaban yang tepat. Paragraf tersebut menjelaskan tradisi mudik lebaran dan bagaimana tradisi tersebut memiliki makna penting bagi masyarakat, baik dari aspek sosial, budaya, maupun ekonomi. Semua rincian dalam paragraf mendukung topik utama ini.

    • b. Pentingnya mudik lebaran
      Meskipun paragraf ini menyebutkan bahwa mudik lebaran penting bagi masyarakat, topik utama yang dibahas adalah tradisi itu sendiri, bukan hanya penekanan pada pentingnya. Kata “penting” merupakan interpretasi, sedangkan paragraf ini lebih menekankan deskripsi fenomena tradisi.

    • c. Momentum mudik lebaran
      Paragraf tersebut memang menyebutkan bahwa mudik lebaran adalah momentum yang ditunggu-tunggu, tetapi fokus utamanya adalah tradisi mudik lebaran secara keseluruhan, bukan hanya momennya.

    • d. Aspek budaya mudik lebaran
      Paragraf ini mencakup aspek tradisi, budaya, sosial, dan ekonomi, sehingga membahas tradisi mudik secara lebih luas daripada hanya aspek budaya.

    • e. Manfaat mudik lebaran
      Meskipun paragraf tersebut menyinggung tentang manfaat, ide utamanya adalah tradisi mudik lebaran sebagai suatu fenomena yang memiliki berbagai makna dan manfaat bagi masyarakat, bukan hanya manfaatnya saja.

    Dengan demikian, jawaban yang paling tepat adalah a. Tradisi mudik lebaran, karena paragraf ini berfokus pada tradisi mudik lebaran dan bagaimana masyarakat memaknainya dari berbagai aspek.

    Diskusi

  10. Cermati kalimat berikut!

    Pengembangan industri komponen kapal dalam negeri tidak terlepas dari berbagai kendala, mulai kuantitas dan kualitas produk yang dihasilkan, produksi berdasarkan pada pesanan hingga persaingan dengan produk impor sehingga peran pemerintah menjadi sangat vital dalam menyelesaikan hal ini.

    Perbaikan kata bentukan yang salah pada kalimat tersebut adalah ...

    1. pengembangan seharusnya perkembangan
    2. terlepas seharusnya lepas
    3. pesanan seharusnya pesan
    4. peran seharusnya peranan
    5. menyelesaikan seharusnya diselesaikannya
    Jawaban : a

    Dalam konteks kalimat tersebut, kata “pengembangan” sebenarnya kurang tepat. Kata “pengembangan” merujuk pada proses memperluas atau menambah sesuatu, sedangkan “perkembangan” lebih cocok untuk menggambarkan proses perubahan atau kemajuan yang terjadi secara alami atau seiring waktu. Di kalimat ini, yang dimaksudkan adalah proses kemajuan industri komponen kapal yang dipengaruhi oleh berbagai kendala, sehingga “perkembangan” lebih sesuai.

    Kalimat yang diperbaiki menjadi: "Perkembangan industri komponen kapal dalam negeri tidak terlepas dari berbagai kendala, mulai kuantitas dan kualitas produk yang dihasilkan, produksi berdasarkan pada pesanan hingga persaingan dengan produk impor sehingga peran pemerintah menjadi sangat vital dalam menyelesaikan hal ini."

    Mari kita analisis kembali opsi lainnya:

    • a. pengembangan seharusnya perkembangan
      Ini adalah perbaikan yang tepat. Kata “perkembangan” lebih sesuai dalam konteks ini, karena menggambarkan perubahan atau kemajuan industri yang sedang berlangsung, bukan upaya atau tindakan untuk memperluas atau menambah sesuatu yang baru.

    • b. terlepas seharusnya lepas
      Penggunaan kata “terlepas” sudah sesuai dalam kalimat ini. Frasa “tidak terlepas dari” sering digunakan untuk menunjukkan keterkaitan yang erat, sehingga tidak perlu diubah.

    • c. pesanan seharusnya pesan
      Kata “pesanan” sudah benar karena mengacu pada barang yang diproduksi berdasarkan permintaan, bukan pesan dalam arti komunikasi.

    • d. peran seharusnya peranan
      Kata “peran” sudah tepat digunakan dan lebih ringkas dibandingkan “peranan” yang memiliki makna serupa.

    • e. menyelesaikan seharusnya diselesaikannya
      Kata “menyelesaikan” sudah tepat digunakan karena menunjukkan tindakan aktif oleh pemerintah.

    Dengan demikian, jawaban yang paling tepat adalah a, karena “perkembangan” lebih sesuai daripada “pengembangan” dalam konteks kemajuan atau perubahan yang dialami industri komponen kapal di Indonesia.

    Diskusi

Demikian kumpulan contoh soal dan pembahasan TWK SKD bagian 220. Silahkan pelajari soal-soal bagian lainnya ya.

Jika ada soal yang masih belum kamu mengerti, silahkan pelajari lagi materi terkait di aplikasi ini ya. Atau bagikan artikel ini ke teman-teman kamu, biar kita bisa belajar bareng.

Materi TWK
Materi TIU
Materi TKP











Dukung kami :)

Buy me a coffeeBuy me a coffee

Baruuu, yuk diskusi soal bareng2 di Forum Belajarbro