Aspek Kemampuan Pengendalian Diri (TKP)
Ketika seseorang menghadapi situasi tertentu, apalagi situasi yang tidak disukai maka cenderung emosinya akan muncul. Pada kondisi itu, orang tersebut sedang diuji aspek pengendalian diri. Oleh karena itu pada tes TKP CPNS, aspek pengendalian diri juga diujikan dengan tujuan untuk mengukur tingkat kedewasaan seseorang dalam mengontrol emosinya ketika menghadapi situasi tertentu yang tidak disukainya. Sikap seseorang yang memiliki kemampuan pengendalian diri terindikasi dari:
- berpikiran terbuka;
- kedewasaan dalam bersikap;
- senang berinteraksi, dan memiliki interaksi sosial yang baik;
- mampu berkomunikasi dengan baik;
- memiliki second opinion atau pilihan cadangan agar terhindar dari sikap emosi yang merusak.
Setiap orang pastinya akan bertambah tua, namun tidak setiap orang mampu bertambah dewasa. Tidak bisa dimungkiri, aspek pengendalian diri merupakan salah satu inti kedewasaan seseorang.
TIPS:
- Apabila Anda ingin meluapkan emosi, maka pilihlah kegiatan positif yang mampu menyalurkan emosi Anda contohnya olahraga.
- Beberapa metode pengendalian diri yang dapat dilakukan adalah puasa, yoga, atau meditasi.
- Anjuran berpuasa dapat diikuti oleh semua agama, karena dapat diambil manfaatnya dari segi kesehatan seperti menstabilkan gula darah.
- Dari sigi psikis, puasa dikenal mampu mendidik agar jadi lebih sabar, lebih tahan banting terhadap masalah, dan lebih kuat mengendalikan amarah serta hawa nafsu yang merusak.
- Yoga atau meditasi dikenal mampu melatih ketenangan batin, dan berpikir jernih.
- Pahamilah bahwa saat Anda menghadapi cobaan, maka kesabaran adalah kunci suksesnya.
Contoh
- Bila ada rekan kerja yang salah menuliskan gelar Saya di dalam surat, maka Saya ...
- Tersinggung karena gelar tersebut Saya peroleh dengan susah payah dan merupakan kehormatan Saya.
- Biasa saja, tidak tersinggung sama sekali.
- aya mengingatkan kekeliruannya dengan baik-baik.
- Saya mengingatkannya dengan tegas agar dia jera.
- Keliru menulis gelar bukanlah masalah yang besar bagi saya.
Pembahasan:
Bila ada rekan kerja yang salah menuliskan gelar Saya di dalam surat, maka Saya ...
- Tersinggung
karena
gelar tersebut
Saya
peroleh
dengan
susah
payah
dan
merupakan
kehormatan
Saya.
Skor 2:
Gelar memang diperoleh dengan cara yang tidak mudah, kehormatan juga perlu dijaga, don tersinggung adalah hal yang wajar. - Biasa
saja,
tidak
tersinggung
sama
sekali.
Skor 3:
Namun perlu diwaspadai karena bisa mengarah ke sifat permisif. - Saya
mengingatkan
kekeliruannya
dengan
baik-baik.
Skor 5:
Menunjukkan sikap yang bijaksana dan mampu mengendalikan diri dengan baik. - Saya
mengingatkannya
dengan
tegas
agar
dia
jera.
Skor 1:
Mengingatkan kekeliruan orang lain memang diperlukan. Namun, pribadi yang mempunyai pengendalian diri yang baik tidak akan menunjukkan secara terang-terangan di depan umum. Dirinya akan memilih cara mengungkapkan yang lebih halus. - Keliru
menulis
gelar
bukanlah
masalah
yang
besar
bagi
saya.
Skor 4:
Kekeliruan tersebut masih bisa diperbaiki dengan cara-cara yang baik sehingga tidak perlu dianggap sebagai masalah besar karena masih tergolong mudah ditangani.
- Rumah impian yang Saya idam-idamkan telah selesai pembangunannya. Rencananya minggu depan Saya ingin mengadakan acara syukuran atas selesainya pembangunan tersebut dengan acara makan-makan. Namun, ada hal kecil yang merusak rencana tersebut, maka Saya akan ...
- Sangat sedih dan marah sekali, karena hal kecil mampu merusak rencana besar yang telah Saya atur.
- Melakukan evaluasi menyeluruh.
- Tidak bisa dimungkiri, tentu saja saya marah.
- Menarik diri dari rencana karena butuh waktu menenangkan diri.
- Memarahi semua pihak yang juga ikut bertanggung jawab akan hal ini sampai rasa panas di hati reda.
Pembahasan:
Rumah impian yang Saya idamĀidamkan telah selesai pembangunannya. Rencananya minggu depan Saya ingin mengadakan acara syukuran atas selesainya pembangunan tersebut dengan acara makan-makan. Namun ada hal kecil yang merusak rencana tersebut, maka Saya akan ...
- Sangat
sedih
dan
marah
sekali,
karena
hal kecil
mampu
merusak
rencana
besar
yang
telah
Saya
atur.
Skor 2:
Termasuk sikap yang tidak dapat mengendalikan diri dengan baik. - Melakukan
evaluasi
menyeluruh.
Skor 5:
Menunjukkan sikap yang bijaksana, mampu mengendalikan diri dan berpikir jernih. - Tidak
bisa
dimungkiri,
tentu
saja saya
marah.
Skor 4:
Marah adalah hal yang wajar. Pada saat orang marah maka terkumpullah energi. Energi ini perlu disalurkan. Orang dengan pengendalian diri yang baik tentunya akan menyalurkan energi ini ke hal-hal yang positif seperti olahraga. - Menarik diri
dari rencana
karena
butuh
waktu
menenangkan
diri.
Skor 3:
Mengambil sedikit waktu untuk menenangkan diri atau berpikir ada baiknya, namun jangan terlalu lama, tanpa permisi sehingga terkesan lari dari masalah. - Memarahi
semua
pihak
yang
juga
ikut
bertanggung
jawab
akan
hal ini sampai
rasa
panas
di hati reda.
Skor 1:
Menunjukkan sikap yang tidak dapat mengendalikan diri dengan baik.