Aspek Semangat Berprestasi (TKP)
Tidak setiap pegawai memiliki semangat untuk terus berprestasi. Sebagian besar hanya berkeinginan bekerja sesuai standar. Menjadi seorang CPNS diperlukan sifat yang haus akan prestasi sehingga dalam tes TKP CPNS terdapat soal yang mengujikan tentang aspek semangat berprestasi. Hal ini bertujuan untuk mengukur tingkat motivasi serta kekuatan tekad seseorang dalam melaksanakan tugasnya dengan baik dan meraih target-target tertentu.
Pencapaian target yang diharapkan tentunya hasil yang signifikan kenaikannya dan penting. CPNS yang memiliki karakter demikian, biasanya terindikasi:
- akan meraih kesuksesan karier yang gemilang;
- hampir selalu mendapatkan promosi kenaikan jabatan dari atasan atas kinerjanya;
- mendapatkan kenaikan jabatan dengan cepat karena prestasinya;
- gemar belajar hal-hal yang baru;
- pikirannya terbuka.
TIPS:
- Selalu berpikir positif.
- Berusahalah untuk menjadi yang terbaik. Minimal apabila tidak tercapai, Anda sudah memiliki niat menjadi baik. Setelah itu, tetap menjaga kualitas kerja.
- Jauhkan pikiran dari keinginan untuk memperoleh promosi dengan cara-cara yang tidak baik karena hal itu akan mematikan daya inovasi, pikiran, dan semangat berprestasi Anda.
- Masuk dalam kumpulan orang-orang baik karena akan terbiasa dengan kultur yang baik pula.
- Bergaul dengan orang yang selalu punya semangat untuk mendapatkan prestasi tinggi agar Anda ikut tertular olehnya.
Contoh
- Saya harus menyelesaikan tugas dengan cepat karena tugas tersebut telah dibatasi waktu pengerjaannya oleh atasan di kantor. Beliau memberikan batas waktu, yaitu hari Jumat dalam minggu ini. Saya akan ...
- Meminta perpanjangan waktu sekitar satu atau dua hari apabila ada tugas lain dari kantor yang menumpuk yang dikerjakan dalam waktu bersamaan.
- Menyelesaikan tepat waktu pada hari Jumat, maksimal di akhir jam kerja kantor.
- Mencoba menyelesaikannya di hari Ka mis jika memungkinkan.
- Menegosiasikan batas waktu yang ditetapkan oleh atasan dengan baik-baik agar tidak terlalu memberatkan dan buru-buru
- Meminta tolong rekan lain agar tidak terlambat mengumpulkan tugasnya
Pembahasan:
Saya harus menyelesaikan tugas dengan cepat karena tugas tersebut telah dibatasi waktu pengerjaannya oleh atasan di kantor. Beliau memberikan batas waktu, yaitu hari Jumat dalam minggu ini. Saya akan ...
- Meminta
perpanjangan
waktu
sekitar
satu atau dua hari apabila
ada tugas
lain dari kantor
yang
menumpuk
yang dikerjakan
dalam
waktu bersamaan.
Skor 1:
Batas waktu sudah sangat jelas artinya pekerjaan yang memiliki batas waktu terdekat masuk dalam skala prioritas yang harus dikerjakan terlebih dahulu. - Menyelesaikan
tepat waktu
pada
hari Jumat,
maksimal
diakhir
jam
kerja kantor.
Skor 4:
Menunjukkan sikap tanggung jawab. - Mencoba
menyelesaikannya
di hari
Kamis jika memungkinkan.
Skor 5:
Menunjukkan semangat berprestasi. - Menegosiasikan
batas waktu
yang
ditetapkan
oleh atasan dengan
baikĀbaik agar tidak terlalu memberatkan
dan buru-buru.
Skor 2:
Batas waktu sudah sangat jelas, sehingga yang harus ditaati ado/ah mengerjakan semaksimal mungkin sebelum batas waktu yang ditentukan. - Meminta
tolong
rekan
lain agar
tidak
terlambat
mengumpulkan
tugasnya.
Skor 3:
Perlu memastikan bahwa teman yang dimintai tolong sedang dalam kondisi luang sehingga tidak merepotkan.
- Suatu ketika Saya gagal mencapai sesuatu yang telah saya idamĀidamkan. Oleh karena itu, Saya akan
- Meminta bantuan kepada lebih banyak orang, terutama yang bisa memenuhi ambisi Saya.
- Melakukan instrospeksi diri, menganalisis dan memperbaiki upaya yang telah Saya lakukan.
- Mencari tahu siapa yang bertanggung jawab terhadap kegagalan Saya.
- Mengambil waktu untuk menenangkan diri, tidak ingin bertemu dengan orang lain dulu karena Saya malu apalagi banyak orang yang menceritakan di belakang Saya mengenai kegagalan tersebut.
- Bersedih hati, menangisi kenapa keadaan seperti ini.
Pembahasan:
Suatu ketika Saya gagal mencapai sesuatu yang telah saya idam-idamkan. Oleh karena itu, Saya akan ...
- Meminta
bantuan
kepada
lebih
banyak
orang,
terutama
yang
bisa
memenuhi
ambisi
Saya.
Skor 4:
Terkadang kita meminta bantuan dari pihak lain di saat usaha yang dilakukan sendiri be/um membuahkan hasil. Namun, yang perlu dilakukan adalah meminta bantuan pada orang yang ahli di bidang yang kita perlu bantuannya. Bantuan yang diberikan tentunya tanpa pamrih. - Melakukan
introspeksi
diri,
menganalisis
dan memperbaiki
upaya
yang
telah
Saya
lakukan.
Skor 5:
Sikap terbaik yang harus dilakukan. - Mencari
tahu
siapa
yang
bertanggung
jawab
terhadap
kegagalan
Saya.
Skor 2:
Hanya sebatas mencari tahu siapa penyebabnya namun tidak memiliki langkah atau solusi yang konkret juga tidak akan mengubah keadaan. - Mengambil
waktu
untuk
menenangkan
diri,
tidak
ingin
bertemu
dengan
orang
lain
dulu
karena
Saya
malu
apalagi
banyak
orang
yang menceritakan
di belakang
Saya
mengenai
kegagalan
tersebut.
Skor 3:
Perlu waktu untuk menenangkan diri adalah hal yang wajar, dan menyikapi kegagalan sebagai kesuksesan yang tertunda. Daripada berprasangka buruk terhadap orang lain, atau menarik diri dari pergaulan maka akan lebih baik jika waktu yang dihabiskan untuk menenangkan diri digunakan untuk instropeksi diri. - Bersedih
hati,
menangisi
kenapa
keadaan
seperti
ini.
Skor 1:
Bersedih hati adalah wajar, namun jika berlarut-larut maka akan menjauhkan kita dari keinginan untuk maju.