Aspek Kreatifitas Kerja dan Inovasi (TKP)
Aspek kreativitas kerja dan inovasi bertujuan untuk mengukur apakah Anda memiliki kreativitas atau daya cipta untuk membuat sesuatu yang baru/inovasi. lnovasi dapat berupa benda secara fisik, cara melakukan, sistem yang akan digunakan, ataupun hal lainnya. Seseorang yang membuat inovasi akan terindikasi bahwa inovasi yang ditemukan memiliki:
- Sifat
keterbaruan
Keterbaruan yang dimaksud adalah tidak bersifat sama dengan inovasi yang sudah ada (tidak plagiat). - Sifat optimal
Misalnya: hasil yang dicapai lebih cepat pencapaiannya, lebih hemat sumber daya, dan sebagainya. - Kelebihan
tertentu
jika dibandingkan dengan
yang
lama
Misalnya: sistem yang ditemukan lebih baik daripada sistem yang sedang digunakan saat ini, ataupun kelebihan lain yang signifikan.
Kreativitas kerja dan inovasi dalam jangka panjang dan kontinu mampu membawa perubahan yang mengarah ke keadaan yang lebih baik.
TIPS:
- Berani mencoba mengerjakan suatu rutinitas dengan cara yang berbeda dari biasanya. Misalnya: pergi ke kantor dengan rute atau kendaraan yang berbeda.
- Melatih diri memikirkan suatu ide yang belum pernah terlintas dalam benak (thinking out of the box).
- Menyelesaikan masalah dengan cara yang optimal.
- Selalu menyiapkan rencana cadangan.
- Perbanyak referensi dengan membaca.
- Latihlah untuk bertukar ide dan gagasan dengan orang lain yang lebih ahli.
- Mau menerima masukan.
Contoh
- Pada rapat kerja yang diselenggarakan secara terbatas, Saya mengajukan suatu usulan di forum rapat tersebut. Namun, usulan itu dikritisi oleh atasan saya dengan alasan usulan Saya kurang tepat. Sikap saya adalah ...
- Merasa sangat kecewa, Saya mengira kedekatan dengan atasan mampu membuat usulan Saya diterima.
- Kecewa dan segera berusaha melupakan hal tersebut karena menurut Saya itu hal yang memalukan.
- Saya bersikeras mencari upaya pembenaran terhadap usulan tersebut agar dia mau menerimanya.
- Mencari alternatif usulan lain yang lebih tepat.
- Usulan yang ditolak seperti itu sudah sering kali terjadi bagi saya.
Pembahasan:
Pada rapat kerja yang diselenggarakan secara terbatas, Saya mengajukan suatu usulan di forum rapat tersebut. Namun, usulan itu dikritisi oleh atasan saya dengan alasan usulan Saya kurang tepat. Sikap saya adalah ...
- Merasa
sangat
kecewa,
Saya mengira
kedekatan
dengan
atasan
mampu
membuat
usulan
Saya
diterima.
Skor 1:
Kecewa adalah hal yang wajar dan memanfaatkan kedekatan dengan atasan untuk alasan apa pun tidak bisa dibenarkan. - Kecewa
dan
segera
berusaha
melupakan
hal tersebut
karena
menurut
Saya
itu hal
yang
memalukan.
Skor 2:
Kecewa adalah hal yang wajar sehingga sikapi penolakan tersebut sewajarnya, tidak perlu berlebihan sampai menganggap hal tersebut adalah kejadian yang memalukan. Anda perlu membebaskan diri dari perasaan-perasaan seperti itu agar muncul kreativitas dan inovasi dalam diri Anda. - Saya
bersikeras
mencari
upaya
pembenaran
terhadap
usulan
tersebut
agar
dia mau
menerimanya.
Skor 3:
Usulan yang disampaikan tidak harus diterima oleh forum. Adanya penolakan adalah wajar. Mengemukakan alasan atau pembenaran atas usulan juga hal yang wajar, namun bersikeras agar tetap diterima adalah hal yang keliru. Sikapi penolakan tersebut dengan meningkatkan kreativitas kerja pribadi sehingga dapat menemukan suatu usulan yang inovatif, memiliki pembeda dan alasan yang mendasar dari usulan sebelumnya serta kemanfaatan yang lebih baik lagi. - Mencari
alternatif
usulan
lain
yang
lebih
tepat.
Skor 5:
Dengan mencari alternatif usulan yang lain maka melatih diri untuk lebih kreatif dalam memunculkan inovasi. - Usulan
yang
ditolak
seperti
itu
sudah
sering
kali
terjadi
bagi
saya.
Skor 4:
Perlu disikapi bahwa penolakan adalah ujian agar Anda lebih kreatif lagi dalam memberikan usulan yang inovatif.
- Ketika sedang melakukan acara outbond, sebelum dimulai acara biasanya pelatih memberikan arahan. Saat pemberian arahan tersebut, tampak dengan jelas tali sepatu pelatih lepas dari ikatannya. Hal ini sangat mengganggu jalannya pengarahan. Namun, setelah ditunggu beberapa saat tampaknya tak ada yang berani memberi tahu pelatih mengenai hal tersebut. Sikap Saya sebaiknya adalah...
- Menuliskan pesan ke secarik kertas dan memberikannya ke pelatih mengenai hal tersebut.
- Terpaksa mengingatkan karena peserta yang lainnya tidak ada yang bertindak.
- Meskipun hal itu mengganggu konsentrasi Saya saat mendengarkan arahan pelatih, Saya tidak mau mengambil risiko dengan memberitahunya karena bisa jadi yang terganggu hanya Saya saja sedangkan peserta outbond lainnya tidak terganggu sambil berharap ada peserta lain yang mengingatkannya Saya.
- Tidak memberi tahu dengan alasan bisa saja pelatih tersinggung jika diingatkan halhal yang kecil.
- Mengawasi pelatih, jika mulai terlihat terganggu saat jalan baru saya beri tahu bahwa tadi tali sepatunya longgar sambil mengingatkan beliau agar lebih hati-hati lagi.
Pembahasan:
Ketika sedang melakukan acara outbond, sebelum dimulai acara biasanya pelatih memberikan arahan. Saat pemberian arahan tersebut, tampak dengan jelas tali sepatu pelatih lepas dari ikatannya. Hal ini sangat mengganggu jalannya pengarahan. Namun, setelah ditunggu beberapa saat, tampaknya tak ada yang berani memberi tahu pelatih mengenai hal tersebut. Sikap Saya sebaiknya adalah ...
- Menuliskan
pesan
ke secarik
kertas
dan
memberikannya
ke
pelatih
mengenai
hal tersebut.
Skor 5:
Menunjukkan cara mengingatkan yang kreatif, yaitu meminimalisir yang diingatkan menjadi tersinggung, malu, atau dipermalukan di depan umum. - Terpaksa
mengingatkan
karena
peserta
yang
lainnya
tidak
ada
yang
bertindak.
Skor 4:
Semestinya mengingatkan tidak perlu ada rasa keterpaksaan. - Meskipun
hal itu mengganggu
konsentrasi
Saya
saat
mendengarkan
arahan
pelatih,
Saya
tidak
mau
mengambil
risiko
dengan
memberitahunya
karena
bisa
jadi
yang
terganggu
hanya
Saya
saja,
sedangkan
peserta
outbond
lainnya
tidak
terganggu
sambil
berharap
ada
peserta
lain
yang
mengingatkannya
sebelum
Saya.
Skor 2:
Merupakan tindakan yang kurang berani dan tidak kreatif karena menunggu ada orang lain yang memulai terlebih dahulu. - Tidak
memberi
tahu
dengan
alasan
bisa
saja
pelatih
tersinggung
jika
diingatkan
halhal yang
kecil.
Skor 1:
Merupakan tindakan pembiaran. - Mengawasi
pelatih,
jika
mulai
terlihat
terganggu
saat
jalan
baru
saya
beri tahu
bahwa
tadi
tali sepatunya
longgar
sambil
mengingatkan
beliau
agar
lebih
hati-hati
lagi.
Skor 3:
Cara yang kreatif, namun kurang tepat karena mesti menunggu dulu baru ada tindakan.