Perhatikan penyusun jaringan tulang berikut!
Penyusun matriks berupa garam mineral pada jaringan tulang yang benar ditunjukkan oleh nomor ....
| Penyusun Jaringan Ikat | Fungsi | |
| 1 | Makrofag | Melakukan fagositosis terhadap zat asing |
| 2 | Sel mesenkim | Penyusun sel embrional |
| 3 | Fibroblas | Pertahanan terhadap benda asing |
| 4 | Sel mast | Menghasilkan heparin dan histamin |
| 5 | Sel lemak | Sel yang mengandung pigmen |
| Penyusun Jaringan Ikat |
Fungsi | |
| 1 | Makrofag | Melakukan fagositosis terhadap zat asing |
| 2 | Sel mesenkim | Penyusun sel embrional |
| 3 | Fibroblas | Protein penyusun jaringan ikat |
| 4 | Sel mast | Menghasilkan heparin dan histamin |
| 5 | Sel lemak | Sebagai cadangan makanan |
Perhatikan daftar bakteri berikut!
Bakteri yang menunjukkan warna ungu ketika diberi pewarnaan Gram ditunjukkan oleh nomor....
Perhatikan perangkat percobaan di bawah ini!
Tabung I: Susu pasteurisasi+ bakteri asam laktat+ tabung tertutup
Tabung II: Susu Pasteurisasi+ tanpa bakteri asam laktat + tabung terbuka
Tabung III: Susu pasteurisasi+ bakteri asam laktat + tabung terbuka
Tabung IV : Susu pasteurisasi + tanpa bakteri asam laktat + tabung tertutup
Untuk mengetahui bahwa oksigen menjadi faktor yang berpengaruh terhadap yogurt yang dihasilkan, maka tabung yang harus dibandingkan adalah....
African trypanosomiasis (penyakit tidur) disebabkan oleh parasit Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma rhodesiense. Keduanya biasanya ditularkan melalui gigitan lalat tsetse jenis Glossina yang terinfeksi dan paling umum terjadi di wilayah pedesaan Afrika. Genus Trypanosoma termasuk ke dalam kelas Flagellata karena memiliki alat gerak berupa flagel (bulu cambuk). Gejala penyakit tidur antara lain demam, kelenjar getah bening bengkak, limfa dan hati bengkak, merasa malas dan lelah serta selalu merasa mengantuk.
| Jenis Ganggang | Pigmen | Peranan Bagi Manusia |
| 1. Sargassum sp. | A. Fukosantin | P. Sumber agar-agar |
| 2. Spyrogira sp. | B. Fikoeritrin | Q. Bahan kosmetik, obat dan makanan |
| 3. Euchema sp. | C. Klorofil | R. Bahan detergen, pupuk dan pasta gigi |
Ganggang termasuk ke dalam kingdom Protista. Ganggang merupakan protista mirip tumbuhan Ganggang memiliki kesamaan dengan tumbuhan yaitu berperan sebagai produsen. Hal tersebut disebabkan ganggang memiliki pigmen klorofil a, b, c atau d sehingga dapat melakukan fotosintesis. Selain itu setiap ganggang memiliki pigmen khas dan keberadaan pigmen tersebut menjadi dasar klasifikasi ganggang. Ganggang merah/ Rhodophyta memiliki pigmen khas fikoeritrin dan banyak digunakan sebagai sumber bahan agar-agar, bahan obat, kosmetik, serta pemadat media pertumbuhan bakteri. contohnya Euchema dan Gelidium. Ganggang coklat/ Phaeophyta memiliki pigmen khas fukosantin dan banyak digunakan sebagai bahan kosmetik, obat-obatan, makanan (puding dan es krim) karna mengandung asam alginat, contohnya Sargassum dan Fucus. Ganggang hijau/ Chlorophyta memiiki pigmen khas klorofil dan banyak digunakan sebagai sumber bahan pangan baru, campuran pakan ikan, contohnya: Chlorella dan Spirogyra.
Trikogin merupakan saluran penghubung askegonium dan anteridium sehingga terjadi plasmogami pada kelompok jamur Ascomycota. Jamur Ascomycota memiliki struktur khusus yang disebut askus pada reproduksi seksualnya. Di dalam askus terdapat spora yang dikenal sebagai askospora. Jamur yang termasuk pada Ascomycota diantaranya adalah Saccharomyces sp., Penicillium sp., Trichoderma sp., dan Neurospora sp.
Oomycota atau jamur air banyak ditemukan di lingkungan perairan. Para ahli tidak memasukkannya ke dalam Kingdom Fungi karena jamur ini dapat menghasilkan sel-sel berflagel seperti anggota kelompok Kingdom Protista. Sel berflagel tersebut disebut Zoospora yang merupakan spora untuk reproduksi aseksual.
Saat ini para nelayan dan pengusaha ikan banyak menggunakan es batu sebagai pengawet alami untuk ikan segar. Proses tersebut disebut sebagai prinsip pendinginan ikan. Prinsip pendinginan ini mendinginkan ikan secepat mungkin ke suhu serendah mungkin tetapi tidak sampai mejadi beku. Semakin dingin suhu ikan, maka semakin besar penurunan aktivitas bakteri dan enzim. Bakteri akan mampu berkembang biak di suhu normal, sehingga dalam kondisi dingin bakteri akan terbekukan tapi tidak hilang, hanya tidak aktif. Begitu pula dengan enzim yang akan bekerja optimal di suhu tertentu namun menurun di suhu dingin, sehingga aktivitas pembusukan ikan oleh bakteri akan berkurang.
Di beberapa negara telah digunakan mikroba atau bakteri untuk penambangan tembaga, perak dan emas secara biologis yang dikenal dengan istilah Bioleaching. Bakteri yang digunakan adalah bakteri kemoautotrof yaitu bakteri yang menggunakan sumber karbon dari bahan organik dan sumber energi dari reaksi kimia. Contoh bakteri ini adalah Thiobacillus ferro-oxidans dan Thiobacillus thio-oxidans. Kedua bakteri ini mampu mengubah logam tak larut menjadi logam terlarut sehingga memungkinkan pengambilan logam dari bijih mineral.
Pada umumnya, jamur mempunyai tiga karakteristik utama, yaitu eukariotik, menggunakan spora sebagai alat perkembangbiakannya dan heterotrofik. Spora yang dihasilkan jamur akan membentuk lembaran filamen yang bersifat multiseluler yang disebut hifa. Pada umumnya, hifa memiliki struktur bercabang-cabang yang membentuk suatu massa yang disebut miselium. Miselium umumnya tersusun atas serat halus. Selain itu, dinding sel hifa biasanya terbentuk dari zat kitin polisakarida. Pada beberapa spesies jamur, hifa memiliki sel memanjang dengan sejumlah nukleus yang dipisahkan menjadi beberapa bagian oleh septa/septum.
Clostridium tetani merupakan kelompok Eubacteria yang hidup secara anaerob obligat (mutlak tidak membutuhkan oksigen). Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi yang disebut dengan tetanus. Tetanus disebabkan karena racun yang diproduksi oleh bakteri tersebut, racun ini akan menyerang saraf dan menyebabkan meningkatnya ketegangan dan kekejangan pada otot. Berdasarkan ketebalan peptidoglikan (dinding sel bakteri) Eubacteria dibedakan menjadi Gram positif dan negatif. Bakteri Gram positif merupakan bakteri yang memiliki ketebalan peptidoglikan yang cukup tebal, serta ketika diberi pewarnaan akan menunjukkan warna ungu contohnya Clostridium tetani. Sedangkan bakteri Gram negatif memberikan warna merah dan memiliki lapisan peptidoglikan yang tipis contohnya Eschericia coli.
Maka penyataan dan sebab benar, namun tidak menunjukkan hubungan sebab akibat.